25.6 C
Bandar Lor
Jumat, Mei 3, 2024

Olahraga Otak bagi Mahasiswa; Ini Beberapa Rekomendasinya

Pemikiran Kritis merupakan pemikiran yang komplek dalam mengaitkan beberapa fakta yang terjadi. Pemikiran kritis menjadikan orang dapat melihat sesuatu yang “tersembunyi” dari sebuah keadaan. Maka memiliki kemampuan berpikir kritis merupakan usaha melihat sesuatu tidak berdasarkan pada asumsi umum. Akan teteapi, berpikir secara mendalam dengan menganalisa terlebih dahulu sebelum menyimpukan pemahaman apa yang terjadi.

Pikiran Kritis merupakan kemampuan yang harus diasah sejak dini mungkin untuk mengaktivasikannya. Mahasiswa khususnya yang identik dengan orang yang memiliki pemikiran model ini juga tidak menjamin bahwa ia memilikinya. Memperbanyak bacaan merupakan hal penting sebagai syarat untuk memiliki kemampuan ini. Ini terjadi karena membaca merupakan proses komplek dalam otak sehingga selain menambah wawasan juga dapat mempertajam logika pemikiran.

Baca Juga:  Ramuan untuk Menciptakan Kondisi Terbaik

Mahasiswa diidentikkan dengan orang yang memiliki pemikiran terbuka, luas, mendalam, dan tentu saja kritis. Niai nilai ittu akan selalu melekat pada gelar mahasiswa karena mereka merupakan orang yang melakukan studi lanjutan mengenai beberapa ilmu. Mereka sudah disebut sebut sebagai maha yang artinya tertinggi dari siswa yang artinya orang yang mencari ilmu.

Dalam studi lanjutan yang dijalaninya, sistem pendidikanpun juga menunjang dan menuntut kemampuan itu. Mahasiswa diberi kebebaan untuk memilih berbagai hal untuk menyesuaikan dengan kebutuhan meraka masing-masing. Seperti dalam memilih bacaan atau referensi mana yang akan ia baca dan keloa sehingga meningkatkan kemampuannya. Mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis akan memiliki kelebihan seperti dapat mengambil keputusan dengan lebih baik, Sikap Skeptis yang sehat, Pemecahan masalah yang efektif, dan banyak manfaat lainya. Merujuk dari kumparan.com berikut ini merupakan rekomendasi bacaan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kemapuan berpikir kritis

  1. “Meditations” oleh René Descartes : Buku ini adalah karya klasik dalam sejarah filsafat modern. Descartes mengeksplorasi keraguan dan membangun fondasi pengetahuan yang kuat melalui metode skeptisisme radikal.
  2. “Thinking, Fast and Slow” oleh Daniel Kahneman : Buku ini merupakan karya penting dalam psikologi dan pemikiran kritis. Kahneman memperkenalkan konsep Sistem 1 (pemikiran cepat dan intuitif) dan Sistem 2 (pemikiran lambat dan analitis) dalam pengambilan keputusan.
  3. “Philosophical Investigations” oleh Ludwig Wittgenstein, Ia adalah salah satu filsuf paling berpengaruh dalam abad ke-20. Buku ini memperkenalkan gagasan-gagasannya tentang bahasa, arti, dan penggunaan kata-kata dalam konteks filosofis. Wittgenstein mendorong kita untuk mempertanyakan asumsi-asumsi yang mendasari pemahaman kita tentang realitas.
  4. “Justice: What’s the Right Thing to Do?” oleh Michael J. Sandel : Buku ini membahas pertanyaan filosofis tentang keadilan dan etika. Sandel mengajak pembaca untuk mempertimbangkan berbagai pandangan etis dan kontroversi moral yang mendasari kehidupan sosial kita.
  5. “The Concept of Law” oleh H.L.A. Hart : Buku ini adalah karya klasik dalam filsafat hukum. Hart menyelidiki hubungan antara hukum dan moralitas, mengajukan teori hukum positivis, dan mempertanyakan asumsi-asumsi yang melingkupi sistem hukum.
Baca Juga:  Keseimbangan mental di Era Hektik

Penulis : Sokhikhul Fahmi Al Qoyyid

Editor : Muhammad Afwan

Mungkin Terlewat

Stay Connected

15,334FansSuka
1,332PengikutMengikuti
7,578PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Trending