Menyoal Isu Wacana “Budaya Lokal, Wisata Halal Dan Syari’ah” ; Eksistensi Pancasila Dipertanyakan

LP2M. Corong- Menanggapi statement yang di keluarkan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi soal Wisata Halal dan Syari’ah, Teater Goesti suguhkan forum diskusi terbuka di kampus IAI Tribakti Lirboyo Kediri Mojoroto, (04-12-2019).

Dengan tema “Menimbang eksistensi budaya lokal di tengah wacana wisata lokal”, dan menghadirkan pemateri Hadi Yuwano yang kini masih bergelut dalam hal kebudayaan, sebagai Budayawan Kediri.

Wacana yang pernah di lontarkan oleh Gubernur Sumut menjadi viral dan menelurkan persoalan yang semakin kompleks dan pelik, persoalan politik yang di tuduh tidak sesauai dengan prinsip Kebhinekaan, tidak Pancasilais bahkan menimbulkan kegaduhan yang mendorong para Aktivis mahasiswa di Sumut turun kejalan dan melakukan demonstrasi, dan tidak sedikit budayawan indonesia baik kalangan muslim dan non muslim yang memberikan tanggapan soal wacana tersebut, sampai pada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) memberikan klarifikasi bahwa dirinya tidak pernah membincangkan hal tersebut.

Wacana ini sampai pada telinga mahasiswa di kediri terkhusus Mahasiswa Tribakti, sehingga menjadi kejanggalan dan mendorong para akademisi melakukan kajian lebih lanjut, salah satunya adalah Ferdi selaku ketua Umum Teater Goesti yang ingin mengkaji lebih mendalam soal wisata dan kebudayaan yang ada di Indonesia yang jelas-jelas berada di bumi pertiwi yang notabennya adalah Pluralisme.

Menurut Hadi Yuwano  selaku pemateri menegaskan, “kebudayaan, kearifan lokal adalah hasil dari karya, Budi dan daya, lokal wisdom yang di lontarkan pemerintah mengenai halal-haram akan mengancam eksistensi Pancasila sebagai ideologi negara, hal ini jelas bertentangan dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika”.

Mengenai statement Gubernur Sumut ini, adalah bentuk kesalah famahan dari Netizen, karena wacana tersebut di lontarkan tidak dengan maksud yang sebenarnya seviral sekarang, bisa dilihat beberapa berita ter-update bahwa Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sudah memberikan klarifikasi dan meminta kepada beberapa pengguna media agar tidak salah dalam menggunakan media sebagai sarana komunikasi.

Ini menjadi pelajaran kita semua untuk lebih menjaga kebudayaan dan keraifan lokal yang ada di lingkungan kia, karena kebudayaan kini telah menjelma menjadi identitas yang fundamen di negri ini, indonesia terkhusus memiliki budaya yang sangat banyak, hal tersebut seharusnya menjadi identitas kita bahwa kita mampu menyatu di bawah keragaman dengan prinsip Toleransi, pancasila sebagai ideologi negara Bhineka Tunggal Ika sebagai prinsip yang Finish dan budaya pun memiliki undang undang yang jelas dan dilindungi oleh negara, Tegasnya

.

Report: Rohimin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.