LP2M.Corong-Badan Eksekutif Fakultas Tarbiyah (BEM FT) mengadakan webinar Pendidikan dengan tema Strategi Penerapan Pendidikan Karakter Selama Pembelajaran Jarak Jauh di Aula K.H. Mahrus Ali IAI Tribakti (21/10).
Seminar wabiner BEM FT ini dilaksanakan dalam konsep yang berbeda dengan sebelumnya. Di karenakan seminar kali ini diadakan dalam masa pandemi. Sehingga panitia mengonsep dengan mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan. Meskipun acara tersebut diselenggarkan dengan sistem semi online, mahasiwa tetap antusias berpartisipasi mengikuti webinar hingga penghujun acara..
Kegiatan ini dilakasanan dengan kapasitas offline 30 peserta dan online menggunakan aplikasi zoom meet. Webinar kali ini mengangkat tema “Strategi Penerapan Pendidikan Karakter Selama Pembelajaran Jarak Jauh” dengan mengahadirkan dua pemateri ternama yaitu pemateri pertama Akhol Firdaus, M.Ag. dan pemateri ke dua Dr. KH. Reza ahmad Zahid, Lc. MA. Atau biasa dipanggil Gus Reza, dengan dimoderatori oleh Akbar Muharom, S.Pd, alumni Fakultas Tarbiyah.
Di era pandemi, strategi penerapan pendidikan karakter sangat di perlukan sebab pembelajaran dengan melalui media tidak seperti pembelajaran tatap muka sebelum pandemi. Menurut pemateri pertama bapak Akhol Firdaus menyatakan “dalam keadaan normal saja pendidikan karakter itu penuh tantangan, Belum mendapat modal terbaik. Apalagi dalam situasi virtual. Situasi yang dipaksa oleh kondisi pandemi Covid 19 ini diselenggarakan pendidikan melalui virtual”.
Jadi kalo acara ini di kelola dengan baik ya, lalu ada resumenya ada masukannya itu bisa dijadikan masukan bagi pemerintah agar tatanan kelola pendidikan karakter dimasa depan juga harus mengikuti tren pembelajaran jarak jauh, sambungnya.
Menurut pemateri kedua Dr. KH. Reza Ahmad Zahid mengutip dari hadits nabi yang menyatakan “pendidikan karakter itu harus diterapkan dari anak baru lahir. dimana ajaran islam menyuruh kepada orang tua. anak ketika bar lahir harus di adzani dan di iqomahi kemudian di aqiqohi, pada umur 7 tahun anak harus diajarkan tentang tauhid dan akhlak, pada umur 9 tahun berpisah dengan anak yang berbeda kelamin, pada umur 13 orang tua di haruskan memukul anaknya jika anaknya tidak mau melaksanakan sholat, kemudian pada umur 16 tahun orang tua sudah boleh menikahkan anaknya”. Tuturnya.
Menurut amir selaku ketua webinar pendidikan menyatakan “situasi pandemi dunia pendidikan dituntut untuk berjalan diatas jembatan tatap muka akibat social distancing”. Oleh karena itu dari webinar ini harapan kami dari pembahasan tadi itu dapat membantu kita untuk melihat dan memahami fenomena pendidikan karakter dalam pembelajaran secara online akibat pandemi, lanjutnya.
Menurut irgi selaku koordinator acara webinar pendidikan menyatakan “kami mencoba mengkorek karakter pendidikan dari dua sudut pandang, yang pertama dari sudut pandang pancasila pendidikan karakter menurut pancasila yang kedua menurut kacamata islam. kemudian ditabrakan dengan kondisi yang sekarang ini kondisi pandemi”.
tenaga pengajar atau guru itu hanya bisa menyampaikan materi tanpa melaksanakan atau pendidikan karakter ini tidak bisa tercapai untuk itu kami mengangkat tema strategi untuk memberikan solusi materi tersampaikan dan pendidikan karakter tetap tercapai”. Tegasnya.
Reported by: HNA