LP2M.Corong- Senin, 07 Desember 2020, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Tarbiyah menyelenggarakan acara Bedah Buku yang berlokasikan di Aula KH. Mahrus Ali.
Dalam sambutannya, Ahmad Irgi selaku ketua panitia menyampaikan bahwa “kegiatan bedah buku ini diselenggarakan guna menyikapi gerakan golongan intoleran yang sangat baik dalam hal marketingnya. Selain itu juga untuk menyikapi banyaknya golongan islam menjadikan islam sebagai kendaraan politik. Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak atas sumbangsihnya pada acara ini, semoga generasi muda saat ini bisa memahami makna kebangsaan yang sesungguhnya sehingga punya jiwa nasionalisme yang tiggi.”
“Saat ini sangatlah penting menanamkan pemahaman kebangsaan pada masyarakat,memberikan pembaharuan yang menancap, mengarahkan keinginan bersama serta bergerak untuk melakukan perubahan kepada masyarakat”. Tutur Bapak Ronggo Wasito, M. Pd. I selaku Wakil Dekan 3 Fakultas Tarbiyah dalam sambutannya.
Selain itu beliau juga menyampaikan apresiasi yang sangat baik kepada kepengurusan BEM-Fakultas Tarbiyah yang selalu berupaya ,berkarya dan mengembangkan asa meski ditengah situasi pandemi saat ini.
Kegiatan Bedah Buku kali ini mengangkat tema “Urgensi Pendidikan Kebangsaan dalam Membentuk Sikap Toleransi dan Nasionalisme”, dengan narasumber Ustadz Muhammad Mubasysyarum Bih (Penulis Buku Fikih Kebangsaan 1) , Dr. Jauhar Fuad (Pembanding) , dan Zainal Abidin, S. Pd sebagai moderator. Kegiatan bedah buku ini diikuti oleh 80 peserta, meliputi 50 peserta hadir secara virtual melalui aplikasi zoom meeting dan 30 peserta hadir dalam ruangan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Di pandu oleh moderator Zainal Abidin, penulis buku Fikih Kebangsaan 1 menjelaskan secara rinci isi dari buku Fikih Kebangsaan 1 ini. Beliau menyampaikan bahwa , “Sejatinya buku ini bukan sepenuhnya karya pribadi, melainkan lahir dari pendapat dan juga kesepakatan para ulama’ pesantren yang kemudian dirumuskan oleh penulis menjadi sebuah buku. Buku ini juga telah di tashih oleh para ‘ulama pesantren.”
Beliau berharap dengan diselenggarakannya kegiatan ini semoga pendidikan kebangsaan dipahami, diamalkan dan dikembangkan secara serius di kalangan mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Dr. Jauhar Fuad selaku pembanding menyampaikan apresiasi yang baik pada penulis atas karyanya, Buku Fiqih Kebangsaan 1 ini. Beliau juga menyampaikan bahwa, ” Relasi antara agama dan negara laksana mata uang, dimana satu sama lain saling memberi manfaat. Jadi, membela NKRI merupakan bagian dari taat beragama.”
Acara ini selesai pada pukul 13.15 WIB dengan keadaan peserta masih penuh dan mengikuti kegiatan sampai akhir.
Reported by: ATI