Lp2m_corong- Tahun ini Lp2m Corong kembali mengadakan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (pjtd), yang diselanggarakan pada tanggal 2-4 November 2021 dan dilaksanakan di Aula Mahrus Aly.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya Lp2m Corong tahun ini Kembali mengadakan pelatihan jurnalistik tingkat dasar (pjtd), untuk merekrut dan membekali serta memperkenalkan dunia jurnalitik kepada anggota Lp2m baru. Untuk tahun ini tema yang diambil adalah Membumikan Jurnalistik Muda yang Berkarakter dan Progresif.
Pengambilan tema tersebut bukan tanpa alasan namun dengan pertimbangan yang matang dari panita pelaksana, menurut ketua pelaksana yaitu Randik mengatakan dalam sambutannya, “ tema yang diambil ini adalah visi dan misi acara ini, sesuai dengan tema kami berharap bisa mencetak, menyebarkan dan merawat sesuai dengan diksi membumikan”, makna membumikan yaitu universal bukan hanya mencetak saja namun juga merawat, mencetak serta menyebarkan dan banyak lainnya, itulah kenapa kami mengambil diksi membumikan, jelasnya lagi.
Untuk kata berkarakter dan progresif sendiri dia menjelaskan bahwasannya panita berharap dengan adanya PJTD ini para anggota maupun peserta bisa menjadi seorang Jurnalis yang Kretaif, Inovatif dan terus berkembang terus kearah yang lebih baik lagi.

Acara pembukaan dihadiri ketua UKM maupun RKM kampus Tribakti, Wakil rektor III, juga perwakilan dari Lpm kampus luar seperti dari Lpm Dedikasi Iain, Lpm Dimensi dari UIN Tulungagung dan banyak lagi.
Untuk rundown acara hari pertama yaitu pada pukul jam 10.45 pembukaan, yang mana pembukaan itu sendiri dibuka oleh wakil rektor III Institute Agama Islam Tribakti (IAIT) yaitu Yasin Nurfalah M.Pd.I.
Dalam sambutannya dia menuturkan dan berharap dengan adanya pelatihan ini dapat mencetak seorang Jurnalis yang berkualitas dan para peserta juga anggota menjadi lebih semangat dalam menulis, bukan hanya berita saja namun juga opini,essai dan lain lain.
Pada pukul 11.00 setelah pembukaan dilanjutkan dengan materi Kejurnalistikan yang di sampaikan oleh M. Isnan,S.E,M.Pd. yang mana dia menjelaskan berbagai bidang Kejurnalistikan seperti kepenulisan Straight News, Deeps News maupun Feature.
Walau mengalami molornya waktu dari yang sudah ditetapkan di schedule karena beberapa alasan, namun tidak menyurutkan semangat dari para peserta yang mengikuti pelatihan, seperti yang seharunya pembukaan jam 10.00 namun baru bisa dimulai sekitar pukul 10.45 juga seterusnya, namun saat di konfimasi kepada para panita pelaksana hal tersebut bukan sebuah perkara yang besar.

Setelah materi Kejurnalistikan selesai, pada pukul 13.30 dilanjutkan dengan materi Teknik Reportase yang disampaikan oleh ketua AJI Kediri yaitu Danu Sukendro. Dalam materi Teknik Reportase dia menekankan dalam 3 teknik yaitu yang pertama riset data, yang kedua adalah observasi dan yang ketiga adalah wawancara.
Untuk riset data sendiri kata dia bisa diambil dari buku, internet maupun arsip, untuk observasi agar kita mengetahui secara jelas objek yang mau kita ambil datanya dan dilakukan dengan terjun langsung kelapangan, dan yang terakhir tehnik yang sering digunakan adalah wawancara, wawancara yaitu mengambil data dengan langsung menanyai dengan pertanyaan data yang dibutuhkan.
Hari pertama berjalan dengan lancar, namun banyak yang harus dievaluasi untuk menyukseskan acara selanjutnya, tutur Direktur Lp2m Corong (Huna Nurul Aeni), banyak yang harus dibenahi dan kesigapan para panitia dalam menjalankan tugasnya masing-masing harus lebih sigap, tapi untuk hari pertama berjalan dengan lancar dan aman, jelasnya Kembali.

Hari kedua yaitu tanggal 03 November 2021, pada pukul 10.30 dilanjutkan dengan terjun lapangan (JUNLAP), walau tidak sesuai dengan rundown acara yang ada, yang seharusnya dilanjutkan dengan materi ketiga yaitu sejarah ppmi dan 9 elemen Jurnalistik tetapi karena pematerinya ada halangan yang tidak bisa ditunda, panitia membuat kebijakan untuk mengubah materi menjadi JUNLAP yang mana terjun lapangan sendiri seharusnya ada di hari akhir, namun tetap kejadian semua itu tidak mengurangi antusias para peserta yang ada.
Sebelum junlap para panitia yang di pimpin oleh Randik sebagai ketupel, memberikan arahan kepada para peserta, agar para peserta tidak kebingungan ketika nanti mencari data yang diperlukan untuk dijadikan sebuah berita.
Setelah selesai terjun lapangan, pada pukul 13.00 dilanjutkan dengan materi ke III yaitu Analisi Wacana yang disampaikan oleh Heru Setiawan,S.Pd, M.Ag, . materi yang disampaikan sangat renyah sehingga para pesertapun tidak merasa bosen dengan materinya, seperti yang dtuturkan oleh salah satu peserta mengatakan “ walaupun materinya sangat berat untuk saya, namun karena pembawaannya yang renyah membuat saya tidak merasa bosen”, walaupun materinya sangat berat untuk mahasiswa baru tetapi saya sedikit banyak paham dengan apa yang beliau sampaikan, lanjutnya.
Mbah Heru pun panggilan akrab teman-teman mahasiswa kepadanya, mengatakan, “ untuk materi Analisis Wacana sebenarnya kalu diberikan untuk mahasiswa baru dan acara pelatihan dasar sangat berat, karena untuk menyelesaikan materi sendiri minimal membutuhkan waktu 2 hari sedangkan acara sekarang hanya diberikan waktu sekitar satu jam setengah jadi amat sangat tidak efektif”, diapun memberikan saran kepada para panitia selanjutnya untuk mengubah materi dari Analisis Wacana menjadi Analisis Media.
Walaupun begitu dia tetap memberikan gambaran sedikit banyak tentang Analisis Wacana tanpa memberatakan peserta yang ada.
Hari ketiga sekaligus hari terakhir Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) Lp2m Corong 2021, pada tanggal 04 November 2021, dilanjutkan dengan menyelesaikan materi yang masih tersisa yaitu materi Opini dan Essai yang disampaikan oleh Akbar Muharrom,S.Pd juga materi yang tertunda yaitu tentang sejarah PPMI dan 9 element jurnalistik yang disampaikan oleh Pipit Syahrodin dari Sekjend PPMI DK Kediri.
Semua materi berakhir pada pukul 14.00, yang mana selanjutnya adalah acara penutupan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) Lp2m Corong tahun 2021. Acara PJTD inipun yang seharusnya ditutup oleh Wakil Rektor III Institut Agama Islam Tribakti, namun karena ada sesuatu hal yang lain, dia tidak bisa mendatangi acara. Lalu untuk menggantikan WAREK III tersebut, para panitia meminta kepada Presiden mahasiswa IAIT kediri untuk berkenan menutup acara tersebut.