Ada kalanya hanya sebuah ambisi, kadang hanya berupa keisengan, adapula yang hanya ikut-ikutan, untuk Gaya atau demi menuruti keinginan Orang tua. Tapi bukankah seharusnya tujuan kuliah bukan itu? Ada apa dengan Fikiran orang-orang yang rela terbuang waktunya dengan dalih kuliah namun nyatanya hanya main-main saja.
Sangat disayangkan, Generasi penerus yang menjadi tumpuan harapan, justru menjadi momok yang menakutkan.
Pantaskah? Pantaskah menyia-nyiakan kesempatan menimba ilmu hanya untuk kesenangan sementara?
sebagai generasi muda, sebagai Mahasiswa yang telah lebih banyak punya kesempatan menimba ilmu dibandingkan yang lain, seharusnya tingkat kesadaran moralnya lebih tinggi.
Tentu miris, rasa kesadaran pemuda zaman sekarang hanya tentang bagaimana caranya menyenangkan diri sendiri, tapi lupa ada hak-hak orang lain pada dirinya.
Ada Hak-hak masyarakat yang kelak harus diberikannya.
Ada banyak tuntutan tanggung jawab yang harus dipenuhi ketika kembali ke masyarakat nanti.
Lalu dari jalur mana bisa menyia-nyiakannya waktu itu dibenarkan dengan alasan “Hidup hanya sekali harus dinikmati”.
Berhak kah menikmati hidup ketika tugas-tugas terbenggalai, pantaskah menikmati hidup ketika kanan kiri kita masih banyak Masyarakat yang haknya masih ada pada kita?
Hak untuk dibela, hak untuk dimajukan kesejahteraannya, hak untuk mendapatkan pendidikan.
Tidak kah berfikir.
Ketika nanti aku kembali jawaban apa yang akan ku beri pada adik-adik ku nanti. Tidakkah malu, Ketika masyarakat bertanya ini itu ternyata kamu tidak mampu.
Tidak sayang, kerja keras orang tua yang tersia-siakan.
Rela menopang hidup mu di negeri orang, tapi kamu nya bahkan tidak punya kesadaran moral.
Tidak malukah pada Tuhan?
Suda diberi otak, waktu dan harta tapi hanya mau gunakan untuk hal-hal tidak berguna.
Balas
Penulis : Dwi
Aditor : Admin
