Lp2m.Corong-Gerombolan Persma Ngumul mengadakan agenda bertajuk Diread Talk, bincang film pendek berkolaborasi dengan beberapa komunitas di Kediri, Senin 05/08.
Dengan berbekal semangat teman-teman pegiat film cinema, acara ini bertempat di Read Cafe yang sekaligus menjadikan markas kumpulnya Persma dan juga komunitas yang memiliki semangat yang sama. Tepat pukul 20.00 WIB, Yuli Krismontika atau akrab dipanggil Monik membuka acara dibedah film malam ini, ”Selamat datang dan terimakasih kepada teman-teman yang sudah hadir, dapat salam dari persma Kediri”, tutur Monik selaku MC.
Pada acara kali ini, film yang dibedah dari komunitas Festifal Film Cinema (Feschil), dengan tiga film yang ditayangkan yaitu Wedhang sepat sutradara Dir. Polikarpus, Sepulang Sekolah sutradara Dir. Ricky Sebastian Dan Burung dan Cerita Kepergiannya sutradara Dir. Ridho Prasetyawan.
Dengan berhembusnya angin malam yang amat membuat tubuh menggigil kedinginan, seusai pemutaran tiga film, Ilham Selaku mederator membuka sesi tanya jawab, namun sebelum itu dibuka, mas ilham memberikan sambutan kepada pengurus Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI).
“Media berperan dalam keseharian kita, dalam artian di era kemajuan media belum tentu media memberikan konten yang positif, bahkan dalam Buang air besarpun kita bisa mendapatkan informasi, tinggal kita saja yang memilih baik buruknya, mau atau tidak dikonstruk oleh media”, tutut Rohimin selaku pengurus biro advokasi PPMI DK Kediri.
Kehangatan dan keakraban dimalam ini, agan-agan bermunculan satu persatu, tak kala Pers Mahasiswa kehilangan orintasinya, “Rindu dengan pers mahasiswa yang kritis dalam karyanya, ketika pers mahasiswa menulis kritis takut dipermasalahkan, mungkin dengan membuat film pendek kita bisa (persma) menjadi tempat untuk menyalurkan karya kritis”, tutur Achmad Hidayatullah selaku Sekretaris Djendral PPMI DK Kediri.
Usm/Hdy